HaiBandung - Puluhan orang dilaporkan hilang akibat banjir dan tanah longsor, yang dipicu hujan deras selama berhari-hari di wilayah Afrika Selatan.
Banjir tersebut membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal, memutus aliran listrik dan pasokan air bersih serta mengganggu operasional salah satu pelabuhan tersibuk di Afrika.
Dilansir Reuters, Premier Provinsi KwaZulu-Natal, Sihle Zikalala melaporkan, sedikitnya 443 tewas akibat banjir dan tanah longsor tersebut.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 4,9 Guncang Wilayah Aceh Singkil hingga Gunungsitoli
Zikalala juga menyebutkan, sekitar 63 orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya atau dilaporkan hilang.
Di beberapa area yang terdampak parah, warga setempat mengaku takut hanya memikirkan peluang turunnya kembali hujan deras.
Beberapa menghadapi penantian yang menyakitkan untuk kabar soal orang-orang tercinta mereka yang masih hilang.
Baca Juga: Update Covid-19 Nasional 21 April Bertambah 585 Kasus, Sembuh 14.416 Meninggal 41
"Kami tidak kehilangan harapan. Meski kami terus-menerus khawatir ketika hari beranjak," kata seorang warga desa Sunshie di wilayah eThekwni, Sbongile Mjoka, yang keponakannya berusia 8 tahun dilaporkan hilang berhari-hari.
"Kami trauma melihat guyuran hujan," akunya sembari menuturkan, rumahnya mengalami rusak parah.
Artikel Terkait
Sembilan Kecamatan di Kabupaten Serang Diterjang Banjir, Beberapa Lokasi Masih Sulit Dijangkau
Ratusan Kendaraan Tidak Bisa Kir Karena Kantor Dishub Kota Bandung Diterjang Banjir
Tim SAR, Banjir di Kawasan Rancaekek di Kabupaten Bandung Telan Korban Jiwa
10 Rumah di Kabupaten Tolitoli Sulteng Hanyut Terbawa Arus Banjir, Tidak Ada Korban Jiwa
Korban Tewas Akibat Tanah Longsor dan Banjir di Filipina Bertambah Jadi 148 Orang