HaiBandung - Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh di wilayah pegunungan Guangxi, China, Senin 21 Maret 2022 waktu setempat dengan kondisi menukik dari ketinggian 29 ribu kaki.
Pesawat China Eastern Airlines itu jatuh diketahui membawa 96 penumpang dan 6 awak pesawat yang dinyatakan meninggal dunia.
Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman yang dihubungi terpisah menjelaskan, jatuhnya pesawat China Eastern Airlines dengan cara menukik pada fase jelajah bukan kali pertama terjadi.
Baca Juga: Kisah Pemabuk Nu'aiman (2), Keterlaluan Kendaraan Unta Milik Tamu Rasulullah Disembelih
Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai cara jatuh pesawat itu tak normal terjadi.
"Yang jelas pesawat itu kan dalam kondisi ketinggian jelajah 29 ribu kaki secara mendadak menukik, nah itu bukan sesuatu yang lazim," ujar Alvin.
Ia tak banyak berkomentar ikhwal penyebab jatuhnya pesawat Eastern Airlines lantaran hingga kini belum ditemukan black box.
Baca Juga: KASUS INDRA KENZ, Membeli Mobil Tesla Model 3 Tidak Tunai Tetapi Mencicil 10-11 Kali Pembayaran
Alvin mengatakan dalam statistik kecelakaan pesawat selama 20 tahun terakhir, kecelakaan pesawat banyak terjadi pada fase pendaratan yaitu sebanyak 58 persen. Sedangkan pada saat fase jelajah hanya 7 persen.
Artikel Terkait
Pesawat Pilatus Berpenumpang 8 Orang Tergelincir di Bandara Bilorai Intan Jaya Papua
Dua Mantan Petinggi PT Garuda Indonesia Dimintai Keterangan, Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Udara
Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat di PT Garuda Indonesia Menjadi Tiga Orang
Lima Pesawat Kargo Membawa 404 Ton Logistik Tim MotoGP Sudah Tiba di Bandara Internasional Lombok
4 Kru Militer AS Tewas Setelah Pesawat yang Diterbangkannya Dilaporkan Hilang di Norwegia