HaiBandung - China kembali mengunci kotanya untuk menghindari penyebaran virus corona varian Omicron. Hal ini meningkatkan jumlah orang yang terkena dampak penutupan, menjadi 20 juta
Kota ketiga di China yang penduduknya dikunci karena wabah COVID-19 adalah Anyang.
Penguncian Anyang, kota berpenduduk 5,5 juta orang, diumumkan Senin malam setelah dua kasus varian Omicron dilaporkan. Warga tidak diperbolehkan keluar, dan toko-toko diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan.
Baca Juga: Wheein MAMAMOO Segera Mengguncang Dunia Musik dengan Rilisan Baru 'WHEE'
Penutupan serupa, sebelumnya dilakukan untuk kota Xi’an yang berpenduduk 13 juta orang ( dilakukan selama tiga minggu), dan Yuzhou, kota berpenduduk 1,1 juta selama lebih dari seminggu.
Tidak dijelaskan berapa lama penguncian Anyang akan berlangsung.
Otoritas China baru mengatakan, penguncian dilakukan sebagai langkah untuk memfasilitasi pengujian massal penduduk, yang merupakan prosedur standar dalam strategi China untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi secepat mungkin.
Baca Juga: Rambut Alona Kravchenko Sepanjang 1,95 Meter, Pria Dilaporkan Banyak yang Tergila-gila
Kasus Omicron kota Anyang menurut media setempat, diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan Sabtu lalu di Tianjin. Tampaknya ini pertama kalinya Omicron menyebar di daratan China melalui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.
Artikel Terkait
Indonesia Masih Menjadi Andalan Utama Pemasok Sarang Burung Walet China
China Akan Siarkan Langsung Kelas Luar Angkasa Pertama dari Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Piala AFF 2020, Media China Anggap Vietnam Wajar Tersingkir, Thailand Lebih Manawan
Info Hongkong, Portal Independen Citizen News Akan Ditutup, Kebebasan Pers China Buruk?